A. Latar Belakang
Media pembelajaran
adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari
pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang fikiran, perasaan,
perhatian dan minat, serta perhatian siswa sehingga proses belajar terjadi .
Peran media dalam pembelajaran khususnya dalam pendidikan anak usia dini
semakin penting mengingat perkembangan anak pada saat itu berada
pada masa berfikir konkrit.
Oleh karena itu salah satu prinsip pendidikan untuk anak usia dini harus berdasarkan realita, artinya bahwa anak diharapkan dapat mempelajari sesuatu secara nyata. Dengan demikian dalam pendidikan untuk anak usia dini harus menggunakan sesuatu yang memungkinkan anak dapat belajar secara konkrit. Prinsip tersebut mengisyaratkan perlunya digunakan media sebagai saluran penyampai pesan-pesan pendidikan untuk anak usia dini. Seorang guru pada saat menyajikan informasi kepada anak usia dini harus menggunakan media agar informasi tersebut dapat diterima atau diserap anak dengan baik dan pada akhirnya diharapkan terjadi perubahan-perubahan perilaku berupa kemampuan-kemampuan dalam hal pengetahuan, sikap, dan keterampilannya.
B. Manfaat Media
Pembelajaran
Banyak manfaat yang
dapat diperoleh dengan memanfaatkan media dalam pembelajaran yaitu:
- Pesan/informasi pembelajaran
dapat disampaikan dengan lebih jelas, menarik, kongkrit dan tidak hanya
dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka (verbalistis).
- Mengatasi keterbatasan ruang,
waktu, dan daya indera. Misalnya objek yang terlalu besar dapat digantikan
dengan realita, gambar, film bingkai, film atau model. Kejadian atau
peristiwa yang terjadi di masa lalu dapat ditampilkan lagi lewat rekaman
film, video, dan lain-lain. Objek yang terlalu kompleks dapat disajikan
dengan model, diagram dan lain-lain.
- Meningkatkan sikap aktif siswa
dalam belajar.
- Menimbulkan kegairahan dan
motivasi dalam belajar.
- Memungkinkan interaksi yang
lebih langsung antara siswa dengan lingkungan dan kenyataan.
- Memungkinkan siswa belajar
sendiri-sendiri menurut kemampuan dan minatnya.
- Memberikan perangsang,
pengalaman dan persepsi yang sama bagi siswa.
C. Prinsip Pembuatan Media Pembelajaran
Dalam pembuatan media
pembelajaran ini ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan :
- Media pembelajaran yang dibuat
hendaknya multi guna. Multiguna disini maksudnya adalah bahwa media
tersebut dapat digunakan untuk pengembangan berbagai aspek perkembangan
anak. Contoh media pembelajaran tersebut adalah alat permainan dalam
bentuk bola tangan. Bola suara dapat digunakan untuk pengembangan motorik
anak dengan cara anak menggunakannya untuk saling melemparkan bola
tersebut. Selain untuk perkembangan motorik alat permainan tersebut bisa
dikembangkan untuk pengembangan aspek kognitif/pengetahuan anak. Misalnya
bola tersebut dirancang dengan menggunakan berbagai warna. Aspek
perkembangan lain yang dapat dikembangkan melalui alat permainan tersebut
adalah anak dapat mengenal berbagai macam bunyi-bunyian, dan lain-lain.
- Bahan mudah didapat di
lingkungan sekitar lembaga PAUD dan murah atau bisa dibuat dari bahan
bekas/sisa. Membuat media pembelajaran sebenarnya tidak harus selalu
dengan biaya yang mahal. Banyak sekali bahan-bahan disekitar kita yang
dapat digunakan untuk membuatnya. Sebagai contoh bekas bungkus susu bubuk
dapat kita gunakan untuk membuat kapal-kapalan. Keuntungan dengan
menggunakan bahan-bahan bekas selain bahan tersebut tidak kita
buang, ada nilai pendidikan yang kita tanamkan kepada anak yang anak
dilatih untuk bersikap hidup sederhana dan kreatif.
- Tidak menggunakan bahan yang
berbahaya bagi anak. Aspek keselamatan anak merupakan salah satu hal yang
harus menjadi perhatian guru sebagai pembuat media pembelajaran .
Bahan-bahan tertentu yang mengandung bahan kimia yang berbahaya perlu
dihindari oleh guru. Misalnya penggunaan jenis cat yang digunakan untuk
mewarnai alat permainan tertentu sebaiknya yang tidak membahayakan
mengandung bahan kimia yang berbahaya bagi anak.
- Dapat menimbulkan kreativitas,
dapat dimainkan sehingga menambah kesenangan bagi anak, menimbulkan daya
khayal dan daya imajinasi serta dapat digunakan untuk bereksperimen dan
bereksplorasi. Alat permainan konstruktif seperti balok-balok kayu
merupakan salah satu contoh alat permainan yang cukup menarik dan
menantang anak untuk berkreasi.
- Sesuai dengan tujuan dan fungsi
sarana. Tiap media pembelajaran itu sudah memiliki fungsi yang berbeda
antara yang satu dengan yang lain. Guru harus menjadikan tujuan dan fungsi
sarana ini sebagai bagian yang penting untuk diperhatikan
- Dapat digunakan secara
individual, kelompok, dan klasikal. Media pembelajaran yang dirancang
harus memungkinkan anak untuk menggunakannya baik secara individual,
digunakan dalam kelompok atau secara klasikal.
- Dibuat sesuai dengan tingkat
perkembangan anak. Tingkat perkembangan anak yang berbeda berpengaruh
terhadap jenis permainan yang akan dibuat oleh guru. Sebagai contoh puzel
(kepingan gambar). Tingkat kesulitan dan jumlah kepingan gambar yang harus
disusun oleh anak akan berbeda antara kelompok usia satu dengan kelompok
usia lainnya.
D. Pengembangan Media Pembelajaran
Saat ini memang sudah
banyak media pembelajaran yang diproduksi oleh perusahaan-perusahaan
yang secara khusus memproduksi media pembelajaran, namun demikian
tidak ada salahnya jika guru dapat membuat media pembelajaran
sendiri. Malah sangat dianjurlan guru untuk secara kreatif membuat media pembelajaran
yang disesuaikan dengan kebutuhan dan lingkungan sekitarnya .
Kemampuan lain yang
harus dikuasai oleh guru selain mampu memilih media pembelajaran secara tepat adalah
kemampuan dalam mengembangkan media pembelajaran. Kegiatan pengembangan ini
banyak terkait dengan proses pembuatan media yang dilakukan secara sistematis
dari mulai tahap perancangan/desain, produksi media, dan evaluasi.
Tahapan-tahapan tersebut harus dilalui secara prosedural sehingga media yang
dihasilkan memenuhi kualitas yang diharapkan.
Bila kita akan membuat
suatu media pembelajaran untuk anak usia dini, maka diharapkan dapat
melakukannya dengan persiapan dan perencanaan yang teliti. Secara umum
langkah-langkah sistematik yang perlu dilakukan pada saat membuat rancangan
media adalah sebagai berikut:
a) Menganalisis
kebutuhan dan karakteristik siswa
b) Merumuskan
tujuan instruksional dengan operasional dan khas
c) Merumuskan
butir-butir materi secara terperinci yang mendukung tercapainya tujuan
d) Mengembangkan
alat pengukur keberhasilan
e) Membuat desain
media
f) Melakukan
revisi
E. Contoh Rancangan
Pembuatan Media Pembelajaran
Nama
Media :
Metamorfosis Kupu-kupu
|
|
Sasaran
:
1. Kelompok Usia 5 – 6 Tahun
|
|
Kemampuan
yang dikembangkan :
|
|
Bahan
:
1. Kertas
warna
2. Kardus
bekas
3. Kerta
hvs
|
4. Kacang
hijau
5. Sabut
kelapa
6. Kertas
duplek
|
Alat
:
1. Gunting
2. Pisau / Cutter
|
3. Lem
4. spidol
|
Cara
membuat :
|
|
Cara
menggunakan :
|
|
Desain gambar :
|
0 komentar:
Post a Comment